Pada tahun 1940, Edgar Cayce meramalkan bahwa Atlantis akan bangkit kembali pada tahun 1968 atau 19969. Tampaknya benua yang hilang akhirnya akan muncul kembali di Mediterania timur tahun 19968. Poseidia seperti yang dijelaskan Cayce sebagai bagian ‘barat’ Atlantis. Apakah Plato dan peneliti lainnya menganggap peradaban yang hilang berada di Samudera Atlantik?
Pada tahun 1968 dua pilot komersial terbang di atas Bahama
melihat bangunan bawah air yang muncul ke permukaan. Para pilot
mangambil foto formasi bangunan bawah air melalui udara. Penemuan mereka
langsung disambut oleh beberapa orang sebagai bukti kuat adanya benua Atlantis. Pilot tersebut adalah adalah anggota Association For Research And Enlightenment
(ARE), sebuah organisasi yang berbasis di Virginia Beach, VA, yang
didedikasikan untuk mempelajari teori Edgar Cayce. Antara 1923 dan 1944,
Cayce telah membuat banyak referensi tentang benua Atlantis melalui
wawancara. Wawancara ini dicatat kata demi kata yang kemudian
diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Edgar Cayce on Atlantis,
oleh Cayce putra Edgar Cayce. Termasuk prediksi yang dibuat pada bulan
Juni 1940 bahwa Poseidia merupakan bagian pertama Atlantis yang akan
muncul kembali. Menurutnya diperkirakan sakitar tahun ’68 dan ’69. Dan
daerah Bimini road adalah titik tertinggi tanah Atlantis.
Sampai saat ini penemuan telah benar-benar dieksplorasi, namun ada tempat lain yang masuk akal dan juga dikabarkan sebagai Atlantis yang hilang, salah satunya adalah samudera Atlantik yang disebut banyak orang sebagai benua yang hilang.
Reruntuhan bawah laut lain ditemukan di
dekat pulau-pulau Karibia, seperti kota yang terendam di lepas pantai
Haiti dan juga yang berada di dasar danau. Jalan bawah (Bimini road) air ditemukan pada tahun 1968 dari utara Bimini akan terlihat sisa-sisa peninggalan Atlantik
yang dulunya lahan kering kemudian tenggelam selama suatu periode.
Tidak semua orang menerima peninggalan kuno bawah air sebagai buatan
manusia zaman klasik.
Bimini Road ditolak dengan alasan hanya sebagai batu pantai yang kebetulan telah menghasilkan efek yang tidak biasa. Berlitz dan Dr.Manson Valentine, arkeolog Amerika dan ahli kelautan yang menemukan Bimini Road mengatakan bahwa batu pantai tidak membentuk blok besar yang sesuai secara bersamaan dan memiliki pola yang sama pula.
Penampakan di Bimini hingga berjarak 100
mil dari pantai, termasuk dinding vertikal, lengkungan besar, dan
piramida terletak di bawah laut. Sekitar 10 km sebelah utara dari Andros (pulau lain di Bahama),
pilot mengambil foto formasi di dasar laut yang menggambarkan lingkaran
batu besar berdiri (mirip Stonehenge). Di lepas pantai timur Yucatan
dan Honduras terlihat jalan yang dibuat manusia mengarah ke tengah laut.
Namun, ahli geologi telah menyatakan banyak dari peninggalan itu
merupakan fitur alam, dan menganggap dinding di Venezuela terlalu besar
(suatu hal yang tak mungkin di buat manusia). Berlitz mengatakan bahwa Rusia telah meneliti sebuah kompleks bangunan bawah air lebih dari 10 hektar di dasar laut utara Kuba.
Apapun hasil penyelidikan masa depan di
sekitar kepulauan Bimini, masih akan ada orang yang terus mencari bukti
meyakinkan untuk mengidentifikasi ucapan Plato dengan peradaban kuno Minoan dari Aegean. Apa yang membuat perdebatan peradaban Atlantis dan Benua yang Hilang tetap hidup? Mungkin hanya sebuah legenda dan dongeng untuk meyakinkan kita, bahwa manusia benar-benar menghuni surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar